13 Maret 2018

Mesin Waktu

Mungkin cuma dugaan saya saja. Tapi apakah benar bahwa masa lalu hanyalah sekedar sejarah, dan masa depan hanyalah misteri. Dugaan saya ini awalnya muncul dari sebuah dongeng. Dongeng yang terkenal dan telah diceritakan kembali dalam berbagai versi. Tetapi bukankah terkadang, dongeng pun bisa berubah menjadi teori, dan teori bisa berubah menjadi realitas. Dongeng yang saya maksud adalah dongeng tentang Mesin Waktu.

Di antara sekian banyak versi dongeng tentang Mesin Waktu, ada satu yang saya paling suka, dan dapat diterima oleh akal logika yang saya miliki. Yaitu film HP III, alias film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Di dalam film tersebut tersisip cerita tentang Mesin Waktu. Dalam film tersebut, mesin waktunya berwujud sebuah liontin yang disebut Time Turner. Time Turner adalah alat untuk kembali ke masa lalu. Saya tidak tahu, apakah Time Turner tersebut bisa dipakai untuk pergi ke masa depan juga atau tidak.


Yang menarik dari dongeng Mesin Waktu dalam HP III, adalah logika yang dimiliki dongeng itu sendiri. Logika tersebut bisa disebut sebagai Time Loop. Bisa disearch di internet tentang apa itu time loop. Cerita Mesin Waktu dalam Dongeng HP III, bisa disimpulkan seperti berikut. Bahwa sekalipun Harry dan Hermione berkehendak untuk mengubah masa lalu, nyatanya saat mereka kembali ke masa lalu, mereka tidak dapat mengubah satu hal pun dari masa lalu tersebut. Malahan mereka sadar, bahwa merekalah penyebab terjadinya masa lalu tersebut yang memang mereka alami sebelumnya.

Dari dongeng tersebut di atas, dapat membuat saya mengandai andai hal seperti berikut. Bahwa dunia waktu itu, jumlahnya ada banyak, tak hanya satu. Ibaratnya, jika dunia ini dan segala masanya diumpamakan sebagai sebuah buku, maka buku tersebut memiliki begitu banyak copy yang sama persis. Copy-copy tersebut bisa juga dikatakan sebagai gema, atau gema-gema. Seperti cukup mirip dengan yang pernah saya tulis, bahwa sebuah buku pasti memiliki seorang pembaca. Pembaca adalah ibarat dari setiap jiwa yang dimiliki oleh setiap mahkluk hidup, atau bahkan sebuah program. Jika sang pembaca berhenti membaca buku tersebut, maka tidak tahulah sang pembaca akan kelanjutan cerita buku tersebut. Ibarat dari jika sebuah jiwa menjadi mati, maka putus pula  masa depan jiwa tersebut. Begitu pula dengan si buku, jika ia telah selesai dibaca, maka tamatlah ceritanya. Ibarat dari dunia ini pun bisa berakhir dengan caranya sendiri. Tapi seperti yang saya sebutkan tadi, buku tersebut memiliki entah berapa banyak gema-gema atau copy-copy yang sama persis. Setiap copy atau gema, menurut saya adalah ibarat frame waktu yang tetap atau sama. Sekalipun jiwa atau dunia ini telah mati, namun sebenarnya dia masih hidup di frame-frame masa lalu. Dan perlu diingat seperti dugaan atau dongeng yang saya sebut tadi, bahwa masa lalu itu tidak bisa diubah.

Lalu bagaimana dengan masa depan? Jawabannya seperti dugaan yang saya sebut tadi. Masa depan dunia ini ibarat cerita yang belum selesai kita baca dari buku tersebut. Kita memang belum mengetahuinya. Tapi sebenarnya, itu semua sudah tertulis rapi, menunggu untuk dibaca.

Sekali lagi, hanya dugaan saya.

20 Februari 2018

Makanan Di Kota Malang


Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dengan tersedianya bahan-bahan dasar, baik hewani atau nabati, dapat kita kreasikan berbagai jenis sajian makanan.

Sebagai penduduk kota Malang, penulis sadar bahwa kota Malang, tak bisa disangkal, memiliki begitu banyak jenis makanan atau destinasi kuliner. Dari segi harga, ada tersedia dari yang murah hingga yang mahal. Sedangkan berdasarkan asal etnis atau kebangsaannya, ada tersedia  cukup banyak golongan, seperti yang akan penulis paparkan di bawah ini.

Berdasarkan asal etnis atau kebangsaannya, di kota Malang tersedia golongan makanan sebagai berikut:
- Jawa. Ada banyak sekali jenis dari masakan dan jajanan ala Jawa di kota Malang. Kalo masakan, ada sayur Lodeh juga masakan santan lainnya, masakan sayur daun hijau (sawi, bayam), masakan kacang panjang, sayur asem, juga masakan sop. Sedangkan lauk juga tersedia beragam jenis, seperti aneka olahan ikan, daging, telor, tempe, tahu, unggas, olahan jeroan seperti usus, hati, rempelo, juga seafood seperti udang, kerang, cumi. Lalu untuk makanan yang dikemas dalam satu paket dan juga khas, ada urap urap, trancam, bothok, lalu ada soto, rawon, pecel, rujak cingur, tahu campur, tahu telor, gado-gado. Sedangkan untuk jajanan, ada cukup banyak juga seperti puthu, lopis, gethuk, ketan, es campur, es dawet, jus buah, ronde, angsle, juga aneka jajan pasar dan tradisional lainnya.
- Chinese. Ada beberapa makanan Chinese yang sudah dianggap umum di kota Malang, diantaranya bakso, mie pangsit, bakmie, bihun, cap jay, kwetiau, aneka bubur. Jajanan seperti roti goreng, cakue, bakpao, bakpia. Juga tersedia makanan Chinese lainnya yang unik.
- Arab. Jenis makanan Arab di kota Malang ada seperti gulai, sate kambing, serta jenis makanan Arab unik lainnya.
- Padang. Jenis makanan Padang yang paling populer di kota Malang adalah rendang. Dan biasanya makanan Padang dapat kita jumpai di rumah makan Padang.
- Madura. Ada beberapa jenis makanan Madura yang populer di kota Malang seperti sate madura (biasanya sate ayam atau sate kambing), soto madura, nasi bhuk.
- Sunda. Makanan asal Sunda atau Jawa Barat yang populer di kota Malang di antaranya siomay, batagor, cilok.
- Lainnya. Selain berasal dari etnis atau kebangsaan yang telah  disebut diatas, ada juga makanan yang berasal atau khas dari antara lain: Itali (contohnya restoran Pizza Hut), Amerika (contohnya burger, fried chicken), Jepang, Korea, Manado, Jogja. Serta mungkin dari beberapa etnis atau kebangsaan yang penulis masih belum pernah tau.

Selain itu, di kota Malang juga terdapat salah satu jenis makanan berbahan dasar nasi, yang sangat umum dan terkenal di Indonesia bahkan hingga ke manca negara. Yaitu nasi goreng. Selain nasi goreng, jenis makanan berbahan dasar nasi lainnya yang populer di kota Malang, ada nasi uduk dan nasi kuning.

BTW, penulis sebenarnya juga cukup suka dengan makanan yang memiliki salah satu bahan dasar berupa kacang tanah. Beberapa jenis makanan di kota Malang yang berbahan dasar kacang tanah yang penulis sukai diantaranya ada rujak cingur, gado-gado, pecel, tahu telor, sate, batagor, dan siomay.

Akhirnya, penulis dapat menarik kesimpulan. Bahwa selain sebagai kota pendidikan, kota Malang juga bisa disebut sebagai tempat surga kuliner. Mau makan enak di kota Malang, banyak pilihannya!